Rabu, 24 Februari 2010

Wall-e (Interaksi Manusia dengan Komputer)

Salah satu film animasi yang diproduksi oleh Pixar Animation Studios ,WALL-E, film tersebut secara garis besar menceritakan tentang kehidupan manusia dan robot yang terjadi pada tahun 2815. Bumi telah amat sangat tercemar, terdapat tumpukan sampah elektronik yang memenuhi bumi. Dan untuk merapihkan dan memadatkan sampah-sampah tersebut manusia menciptakan robot yang bernama Wall-e (Waste Allocation Load Lifter-Earth-Class). Tetapi manusia sendiri telah meninggalkan bumi dan tinggal pada suatu pesawat yang memiliki teknologi yang sangat canggih di luar angkasa.


Dari segi grafik, tidak seperti film animasi lainya, film ini tidak begitu banyak menampilkan warna cerah. Film ini didominasi oleh warna-warna gelap seperti coklat. Tetapi tetap menarik dan mungkin hal tersebut yang menjadikan film tersebut lebih menarik.

Film tersebut memberi banyak gambaran tentang interaksi antara manusia dan teknologi terutama robot dimasa mendatang. Robot-robot didesain dan diciptakan dengan teknologi yang sangat canggih. Segala keperluan manusia semua dipenuhi oleh robot. Tak ada hal yang tak bisa dilakukan oleh robot. Petugas kebersihan, petugas salon, hingga keamanan bahkan yang bertugas untuk mengajar (guru) semua dilakukan oleh robot. Di film tersebut, manusia melakukan segala aktifitasnya diatas kursi. Kursi yang dilengkapi layar hologram tersebut merupakan alat yang mereka gunakan untuk transfortasi dan berkomunikasi. Apapun yang mereka butuhkan mereka dapatkan dan input melalui kursi tersebut. Antara manusia tidak terjadi interaksi secara langsung, tetapi semua dilakukan melalui layar hologram tersebut. Namun interaksi yang terjadi antara manusia dan robot tersebut terjadi secara langsung. Bahkan respon yang diberikan oleh robot tersebut terjadi secara langsung.

Yang lebih menarik dari film tersebut adalah bahwa robot-robot tersebut telah memiliki teknologi yang bisa disebut teknologi yang benar-benar canggih. Robot digambarkan memiliki perasaan. Mereka bisa merasakan perasaan sakit, sedih, senang bahkan bisa mengalami perasaan cinta. Dan teknologi inilah yang saat ini sedang dikembangkan oleh ilmuwan didunia. Membentuk teknologi yang benar-benar mendekati manusia dengan memberi perasaan tersebut.

Dari segi desain interface, teknologi bukan hanya untuk menciptakan suatu teknologi yang indah. Tetapi, teknologi tersebut harus memiliki tampilan yang tepat guna. Dalam hal ini yaitu kesesuaian desain dengan tujuan diciptakannya teknologi tersebut. Misalnya desain dari karakter Wall-e tersebut. Menurut saya, desain Wall-e telah tepat. Bentuknya yang cukup sederhana tetapi menarik memiliki kesesuaian dengan tujuan penciptaanya. Bentuk badan yang kotak sesuai dengan tujuan diciptakannya sebagai robot untuk memadatkan sampah. Demikian pula dengan bentuk tangan dan kakinya, tangannya yang bisa mencapit benda dan kakinya yang dedesain seperti tank yang mampu menyesuaikan dengan bentuk dataran yang dipijaknya sangat membantu dalam tugasnya sebagai pemadat sampah tersebut. Coba kita bayangkan, andaikan bentuk dari wall e tersebut bulat, pasti pada saat penumpukan sampah yang telah dipadatkan tersebut akan mengalami kesulitan sehinnga tetap saja mengalami penumpukan dimana-mana. Ataupun kakinya yang tidak berbentuk seperti tank, pasti akan mengalami kesulitan pada saat berjalan di tempat tidak rata.

Sehingga secara keseluruhannya dapat disimpulkan bahwa teknologi yang digambarkan pada film wall-e tersebut memenuhi tujuan diciptakannya suatu teknologi. Dimana diciptakan dengan tujuan untuk mempermudah atau membantu tugas dari manusia.

Yang perlu diingat, kecanggihan yang terjadi tidak hanya memberi dampak positif. Tetapi, memberi dampak negatif bagi manusia itu sendiri. Hal positif yang dapat diambil adalah bahwa bukan hal yang tidak mungkin dimasa yang akan datang dapat terciptakan robot yang benar-benar canggih. Dan hal tersebut memotivasi manusia untuk lebih giat dalam menciptakan teknologi. Tetapi tentu saja teknologi yang diciptakan perlu memikirkan dampak yang tercipta sehingga dampak negatif tersebut dapat semakin dihilangkan. Dari sisi negatif yang muncul manusia menjadi malas dan terlena. Tak ada hal kecil pun yang dilakukan oleh manusia. Karena untuk mengganti baju pun mereka tinggal menekan salah satu tombol yang terdapat pada kursi mereka. Dan tentu saja dampak negatif yang terbesar adalah ancaman pencemaran lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar